Senin, 14 Mei 2012

Kapan harus Melaporkan SPT Masa PPN ?




Batas Waktu Pembayaran,  Pelaporan dan Sarana Pelaporan PPN
Terutang
a.    Batas Waktu Pembayaran PPN atau PPN dan PPnBM
1)   PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak, harus disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum SPT Masa PPN 1111 disampaikan.
2)   Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

b.    Batas Waktu Pelaporan SPT Masa PPN 1111/1111 DM
1)   SPT Masa PPN 1111 harus disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.
2)   Dalam hal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan SPT Masa PPN 1111 dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

c.    Tempat Pelaporan SPT Masa PPN 1111/1111 DM
1)   KPP;
2)   KP2KP; atau
3)   tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

d.   Cara Pelaporan dan Penyampaian SPT Masa PPN
1)   SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM dapat disampaikan oleh PKP dengan cara:
a)   manual, yaitu:
                          i.    disampaikan langsung ke KPP, KP2KP, atau tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak, dan atas penyampaian SPT Masa PPN tersebut PKP akan menerima tanda bukti penerimaan; atau
                        ii.     disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir, dengan bukti pengiriman surat. Bukti pengiriman surat tersebut dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan SPT, sepanjang SPT tersebut lengkap, atau
b)   elektronik (e-Filing), yaitu melalui sistem online yang real time melalui satu atau beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak
2)   Pelaporan dan penyampaian SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM secara manual dapat dilakukan untuk SPT Masa PPN  dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau dalam bentuk media elektronik.
3)   Dalam hal SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM  disampaikan dalam bentuk formulir kertas (hardcopy), maka bentuk, isi dan ukuran SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM tidak boleh diubah dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor  PER-44/PJ./2010 dan PER-45/PJ./2010.
4)   Dalam hal SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM  disampaikan dalam bentuk media elektronik,maka :
a.    Induk SPT Masa harus tetap disampaikan dalam bentuk formulir kertas (hard copy), ditandatangani dan disampaikan secara manual.
b.    PKP harus menggunakan aplikasi e-SPT yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
c.    PKP yang telah menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik, tidak diperbolehkan lagi untuk menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir kertas (hard copy).

5)   Dalam hal SPT Masa PPN 1111/SPT Masa 111 DM disampaikan secara e-Filing, Induk SPT Masa PPN  tidak perlu disampaikan secara manual dalam bentuk formulir kertas (hard copy)





0 komentar:

Posting Komentar